Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dinihari (24/05) berakhir anjlok terpicu sentimen bearish peningkatan pasokan di Brazil dan Pakistan.
Dealer mengatakan bahwa prospek cuaca sekarang membaik, memperbaharui kekhawatiran tentang persediaan Brasil yang cukup dan surplus global pada musim 2017/18.
Sentimen juga tertekan oleh pasokan potensial yang lebih banyak dari Pakistan setelah rekomendasi Dewan Pertimbangan Gula negara tersebut untuk ekspor sebanyak 1,2 juta ton sebagai kelebihan surplus gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup anjlok sebesar -0,64 sen atau setara dengan -3,88 persen pada posisi 15.87 sen per ton.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi Existing Home Sales April AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 16,40 sen dan 16,90 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,40 sen dan 14,90 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang