Harga Kakao ICE Melonjak 6,6 Persen Terdukung Sentimen Bullish

630

Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Rabu dinihari (31/05) ditutup melonjak tinggi. Penguatan harga kakao terpicu berbagai sentimen bullish.

Kakao berjangka naik didorong oleh spekulasi short-covering dan pembelian industri, setelah mengalami penurunan satu hari terbesar sejak 2011 pada 24 Mei. Penurunan tersebut didorong oleh kelebihan pasokan yang terkait dengan hasil panen besar di produksi utama di Pantai Gading dan sinyal grafik bearish.

Dealer mengatakan pasar mungkin juga mendapat beberapa dukungan dari hujan deras di Pantai Gading. Curah hujan yang melimpah minggu lalu di sebagian besar wilayah perkebunan kakao utama di Pantai Gading memicu kekhawatiran bahwa banjir dapat menghalangi panen dari apa yang diharapkan menjadi tanaman tengah yang kuat, kata para petani pada hari Senin.

Kenaikan kakao juga didukung peningkatan ekspor. Pantai Gading mengekspor 247.918 ton produk kakao setengah jadi dari awal musim pada 1 Oktober hingga akhir April, naik 1 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya, data pelabuhan sementara menunjukkan pada hari Selasa.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup melonjak sebesar 126 dollar atau 6,59 persen pada posisi 2.037 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan kemungkinan gangguan cuaca hujan yang dapat menekan produksi. Namun perlu diwaspadai aksi profit taking setelah harga melonjak. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.090 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.140 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.990 dollar dan 1.940 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here