Tiongkok mengimpor 22,19 juta mt batubara (termasuk batubara lignit, termal dan metalurgi) pada bulan Mei, turun 10,45% dari 24,78 juta mt yang diimpor pada bulan April namun naik 16,61% dari 19,03 juta mt pada Mei tahun lalu, menurut angka sementara yang dirilis Kamis oleh Administrasi Umum Bea Cukai.
Impor selama Januari-Mei naik 29,6% YoY menjadi 111,68 juta mt.
“Momentum impor batu bara yang meningkat terus berlanjut di bulan Mei, meski melemah 10,5% setiap bulan,” analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan. “Impor tahun-ke tahun yang kuat berkat permintaan restocking yang terus berlanjut di tambang, pelabuhan dan pabrik dan arbitrase impor kokas impor sejak April.”
China mengekspor 1,31 juta mt batubara pada Mei, naik 84,51% YoY, data GAC menunjukkan.
Pasokan batubara termal dalam negeri harus mencukupi pada paruh kedua tahun ini karena pemerintah Tiongkok membatalkan kebijakan 276 hari kerja tersebut, kata analis Citi.
“Permintaan untuk batu bara termal juga menghadapi tantangan dari meningkatnya pembangkit tenaga air,” kata Citi.
Ekspor batu bara April sebesar 0,89 juta mt dan Mei 2016, 0,71 juta mt.
Ekspor selama Januari-Mei meningkat 15,96% YoY menjadi 4,65 juta mt, dibandingkan dengan 4,01 juta mt pada periode yang sama tahun 2016.
Data pabean tidak termasuk rincian impor dan ekspor Mei. Itu akan tersedia akhir bulan ini.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang