PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor Pasar Modal Indonesia telah menembus angka 1 juta. Berdasarkan data KSEI per Rabu, 7 Juni 2017, Single Investor Identification (SID) yang telah mencapai 1.000.289. Jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor pemilik Saham, Surat Utang, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan Efek lain yang tercatat di KSEI.
Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, “Jumlah investor yang telah melebihi satu juta tersebut merupakan pencapaian yang luar biasa bagi pasar modal di Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari upaya regulator pasar modal untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan berinvestasi melalui pengembangan infrastruktur, pelaksanaan edukasi dan sosialiasi pasar modal di berbagai daerah, serta kontribusi dari seluruh pelaku pasar.”
SID merupakan identitas tunggal yang wajib dimiliki oleh investor pasar modal. Penerapan kewajiban SID tersebut berlaku sejak tahun 2012. Di tahun 2016, jumlah investor yang tercatat di KSEI semakin terkonsolidasi melalui implementasi Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) pada Agustus 2016 dan ditunjuknya KSEI sebagai SID Generator untuk investor Surat Berharga Negara pada Oktober 2016.
Terkonsolidasinya data SID setelah diterapkannya S-INVEST diakui Friderica mampu meningkatkan jumlah investor pasar modal hingga 2 kali lipat. “Sebelum ada S-INVEST, jumlah investor yang tercatat di KSEI berkisar antara 400-500 ribu, kemudian melonjak menjadi 800 ribu pada Agustus tahun lalu. Saat ini pemilik SID masih didominasi oleh investor pemilik saham, obligasi atau Efek bersifat utang lainnya yang mencapai 580.685 SID.
Sementara itu, sebanyak 523.309 SID merupakan investor Reksa Dana. Secara keseluruhan, jumlah investor di pasar modal telah meningkat 12% dari 894.116 di tahun 2016 menjadi 1.000.289 per 7 Juni 2017. Dari sisi kepemilikan, investor lokal telah mendominasi sebesar 51,14% dibandingkan komposisi kepemilikan investor asing sebesar 48,86%.
Herwantoro/VMN/VBN/Jorunalist Editor: Asido Situmorang