Harga timah di bursa Malaysia naik pada perdagangan Rabu (14/06). Kenaikan harga timah terdukung pelemahan dollar AS dan bursa Wall Street semalam.
Dolar A.S. tergelincir menjelang pertemuan the Fed, dengan investor juga menunggu rincian dari the Fed mengenai rencananya untuk mengecilkan aset 4,5 triliun dollar AS yang dikumpulkan untuk pemulihan ekonomi.
Pelemahan dollar AS membuat harga timah yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Harga timah juga dikuatkan kenaikan bursa Wall Street.
Bursa saham A.S. ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu dinihari (14/06) terdukung rebound saham teknologi yang naik dari penurunan dua hari terbesar mereka sejak Desember. Indeks Dow Jones naik 0,44 persen menjadi ditutup pada 21,328.47, dengan kenaikan tertinggi saham DuPont. Indeks S & P 500 naik 0,45 persen, berakhir pada 2.440,35, dengan bahan memimpin 10 sektor lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,73 persen menjadi ditutup pada 6.220,37.
Lihat : Bursa Wall Street Rebound; Saham Teknologi Berbalik Naik
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.400 dollar per ton, naik sebesar 100 dollar atau 0,5 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.300.
Dinihari nanti akan dirilis keputusan suku bunga AS oleh The Fed yang diperkirakan secara luas akan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS berlanjut. Harga akan menghadapi level Support di posisi 19.200 dollar dan 19.000 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 19.600 dollar dan 19.800 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang