Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,75 Persen; Proyeksikan Perbaikan Pertumbuhan Ekonomi

1131
Survei BI Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan

Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, sejalan dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi domestik.

Bank Indonesia mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00% dan Lending Facility tetap sebesar 5,50%, berlaku efektif sejak 16 Juni 2017. Demikian rilis resmi Bank Indonesia, Kamis (15/06) di Jakarta.

Penetapan suku bunga juga mempertimbangkan berbagai risiko. Risiko global dengan mewaspadai kenaikan lebih lanjut suku bunga AS dan rencana penurunan besaran neraca bank sentral AS, hasil Pemilu di Inggris, serta potensi menurunnya harga komoditas khususnya minyak dunia.

Untuk risiko domestik, dicermati dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi serta masih berlanjutnya konsolidasi korporasi dan perbankan.

Dalam rilisnya, Bank Indonesia juga terus berupaya memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Disamping itu akan terus mempererat koordinasi bersama Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan mendorong kelanjutan reformasi struktural agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Sementara itu, Bank Indonesia juga memproyeksikan perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2017, dengan dukungan peningkatan ekspor dan investasi, tetap kuatnya konsumsi Rumah Tangga (RT).

Ekspor tumbuh cukup baik sejalan dengan berlanjutnya perbaikan ekonomi global dan kenaikan harga beberapa komoditas global. Investasi mengalami peningkatan didorong oleh investasi bangunan, baik terkait proyek infrastruktur pemerintah maupun sektor properti swasta, serta perbaikan investasi nonbangunan pada aktivitas sektor berbasis komoditas dan konstruksi. Sementara itu, konsumsi RT diperkirakan tetap kuat didorong oleh penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR).

Untuk itu Bank Indonesia memproyeksikan perekonomian Indonesia pada 2017 tumbuh berada kisaran 5,0-5,4% (yoy).

Doni/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center 
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here