Menutup perdagangan di akhir pekan bursa saham Tokyo naik ke level tertinggi satu minggu pada hari Jumat (16/06) karena pelemahan yen, setelah keputusan kebijakan yang diharapkan oleh Bank of Japan memberikan bantuan kepada investor.
Indeks Nikkei menguat 111,44 poin, atau 0,56 persen, ditutup di level 19.943,26. Untuk minggu ini performa Nikkei turun 0,4 persen.
Kebijakan moneter yang dipertahankan BOJ membuat dolar mendekati level tertinggi di 111,27 yen, tertinggi sejak 2 Juni.
BOJ tidak mengubah kebijakan dengan terus meningkatkan kepemilikan obligasi dengan pembelian tahunan sebesar 80 triliun yen atau 729 miliar dolar A.S.
Ini meningkatkan penilaian konsumsi pribadi dan pertumbuhan luar negeri, menandakan keyakinan bahwa pemulihan ekonomi berbasis ekspor akan meluas dan mendapatkan momentum.
Kinerja unggulan pada penjualan saham sesi ini adalah saham keuangan, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group yang naik 1,1 persen, Nomura Holdings naik 2,9 persen dan perusahaan asuransi T & D Holdings naik 0,9 persen.
Saham teknologi tidak menunjukkan performa terbaik, karena dilanda pelemahan di bursa A.S. Saham Tokyo Electron turun -1,1 persen, TDK Corp merosot -0,4 persen, sementara Sharp Corp kehilangan -0,5 persen.
Perdagangan saham Takata Corp dihentikan sepanjang hari karena perusahaan tersebut tengah bersiap untuk mengajukan kebangkrutan pada awal minggu depan.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi perumahan Housing Starts dan Building Permits Mei yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Michigan Consumer Sentiment Juni yang diindikasikan stabil. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Senin pagi juga akan dirilis data perdagangan Jepang. yang jika positif dapat memberikan penguatan bursa dan sebaliknya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei akan bergerak positif jika dollar AS menguat dan menekan Yen. Secara teknikal Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19.427-18.926, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 20.430-20.915.
Evi/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang