Harga CPO di bursa komoditas Malaysia terpantau naik pada perdagangan Jumat sore (16/06). Kenaikan harga CPO siang ini terdukung pelemahan Ringgit dan kenaikan harga minyak mentah sesi Asia.
Terpantau mata uang Ringgit melemah terhadap dollar AS. Pasangan kurs USDMYR menguat 0,1 persen pada 4.2720.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah naik dari posisi terendah 2017 pada hari Jumat (16/06) di sesi Asia terpicu upaya bargain hunting, namun surplus pasokan yang terus berlanjut membuat minyak mentah berada di jalur untuk mengalami kerugian selama empat minggu berturut-turut meskipun ada upaya pemangkasan produksi OPEC untuk mendukung pasar minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar 24 sen atau 0,54 persen, pada $ 44,70 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 47,23 per barel, naik 31 sen atau 0,66 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Rebound; Kelebihan Pasokan Masih Membayangi
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 33 ringgit atau 1,3 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.482 ringgit per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit dan kenaikan minyak mentah.
Harga CPO berjangka kontrak September 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi menguji level Resistance pada posisi 2.530 ringgit dan 2.580 ringgit. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.430 ringgit dan 2.380 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang