Harga minyak mentah bertahan di posisi terendah multi bulan di awal perdagangan Asia pada hari Rabu (21/06) terpicu kekuatiran peningkatan produksi global, mengabaikan kepatuhan kuat oleh produsen minyak OPEC dan non-OPEC untuk mengurangi produksi global.
Harga minyak mentah berjangka A.S. untuk Agustus diperdagangkan turun 4 sen atau 0,09 persen, menjadi $ 43,47.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 9sen menjadi $ 45,93barel.
Kontrak Juli yang berakhir pada hari Selasa, turun dari 2 persen pada level terendah sejak September.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) selama enam bulan sejak Januari dan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut telah mencapai lebih dari 100 persen.
Kepatuhan produsen minyak OPEC dan non-OPEC dengan kesepakatan produksi telah mencapai level tertinggi di bulan Mei di 106 persen bulan lalu, seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pada hari Selasa.
Perlakuan OPEC terhadap pembatasan produksi di bulan Mei adalah 108 persen, sementara kepatuhan non-OPEC 100 persen, kata sumber tersebut. Sumber lain mengkonfirmasi kepatuhan semua produsen pada bulan Mei adalah 106 persen.
Namun pasar minyak masih skeptis dengan sentiment kepatuhan OPEC dan Non OPEC untuk memangka sproduksi, mengingat produksi negara produsen seperti AS, Libya dan Nigeria masih meningkat.
Akan tetapi penurunan tersebut dibatasi dengan data American Petroleum Institute yang mengatakan pada Rabu dinihari bahwa pasokan minyak mentah A.S. telah turun lebih dari perkiraan.
Malam nanti akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS oleh EIA, yang diindikasikanterjadipenurunan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak naik dengan data API yang menunjukkan penurunanpersediaan. Demikian juga jika malam nanti data EIA terealisir menunjukkan terjadi penurunan persediaan mingguan akan mengangkat harga. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 44,00-$ 44,50, dan jika harga lanjutkan pelemahan akan menembus kisaran Support $ 43,00-$ 42,50.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang