Harga Timah 21 Juni Tertekan Penguatan Dollar AS dan Pelemahan Wall Street

433

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Rabu (21/06). Pelemahan harga timah tertekan kenaikan dollar AS dan bursa Wall Street semalam.

Indeks dolar AS naik setelah pernyataan hawkish pejabat the Fed untuk suku bunga AS dan pernyataan dovish Gubernur BOE yang melemahkan poundsterling.

Kenaikan dollar AS membuat harga timah berdenominasi dollar AS menjadi mahal sehingga permintaan menjadi lemah.

Pelemahan harga timah juga tertekan pelemahan bursa Wall Street.

Bursa saham A.S. ditutup lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu dinihari (21/06), retreat dari rekor tertinggi, tergerus pelemahan harga minyak mentah yang menekan saham energi.

Indeks Dow Jones turun 61,85 poin atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 21.467,14. Indeks S & P 500 turun 16,43 poin atau 0,67 persen, berakhir pada 2.437,03. Indeks Nasdaq mundur 50,98 poin atau 0,82 persen, ditutup pada 6.188,03.

Lihat : Bursa Wall Street Ditutup Lemah Terganjal Penurunan Minyak Mentah

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami pelemahan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.550 dollar per ton, turun sebesar 99 dollar atau 0,5 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.649.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi perumahan Existing Home Sales Mei yang diindikasikan turun tipis. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terealisir. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 19.750 dollar dan 20.150 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.350 dollar dan 19.150 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here