Posisi dollar AS masuki perdagangan sesi Asia hari Kamis (22/6) masih berlanjut tertekan oleh profit taking pasar yang dilemahkan oleh anjloknya mayoritas yield obligasi negeri tersebut pasca anjlok parahnya harga minyak mentah. Dari semua obligasi yang diperdagangkan hanya yield obligasi 1 tahun yang meningkat.
Perdagangan sebelumnya dollar mendapat tenaga kuat dari komentar hawkish pejbata tinggi Fed seperti Presiden Fed New York William Dudley dan Presiden Fed Dallas Kaplan. Dimana semua pernyataan mereka menunjukkan dukungan kuat akan dilakukan peningkatan kembali suku bunga bank sentral tersebut.
Untuk pergerakan selanjutnya pada sesi malam terdapat rilis data klaim pengangguran AS periode pekan lalu yang bakal memberikan sentimen negatif, namun diperkirakan mendapat kekuatan lagi oleh komentar salah satu anggota Dewan Gubernur Fed yaitu Jerome Powell yang dijadwalkan pada sesi Amerika.
Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar AS terhadap banyak rival utamanya di tengah perdagangan forex sesi Eropa naik ke 97.50, setelah awal perdagangan dibuka pada posisi 97.54 dan sempat bergerak tinggi ke posisi tertinggi di 97.56 dan terendah di 97.48.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang