Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (22/06) ditutup turun. Penurunan harga kakao tertekan perkiraan peningkatan panen di Pantai Gading.
Dealer mengatakan pasar kembali mengalami defensif setelah reli short-covering kehabisan tenaga pada awal pekan lalu dengan berita bahwa panen utama Ghana telah naik ke level tertinggi enam tahun, menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan pada musim ini.
Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak Juli 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup anjlok sebesar 65 dollar atau 3,39 persen pada posisi 1.853 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 1.900 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.950 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.800 dollar dan 1.750 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
