Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Rabu dinihari (28/06). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung lompatan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (28/06) terpicu pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah berjangka ditutup pada $ 44,24, naik 86 sen atau 2 persen. Harga minyak mentah mentah Brent berjangka naik 33 sen menjadi $ 46,16 pada pukul 4:47. ET (2047 GMT).
Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2017 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melompat sebesar 0,04 sen atau setara dengan 0,31 persen pada posisi 12,89 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data Pending Home Sales Mei AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada 12,40 sen dan 11,90 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 13,40 sen dan 13,90 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang