Harga batubara Rotterdam ICE ditutup lemah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (30/06), setelah Tiongkok melarang impor batubara.
Tiongkok berencana untuk melarang impor batubara mulai 1 Juli di pelabuhan yang didirikan melalui persetujuan oleh pemerintah provinsi, menurut orang-orang dengan pengetahuan tentang situasi tersebut, langkah terakhir pemerintah Presiden Xi Jinping untuk memberikan kendali lebih ketat di pasar.
Pelabuhan di konsumen bahan bakar terbesar di dunia yang disetujui oleh otoritas Dewan Negara masih dapat menerima pengiriman luar negeri, kata orang-orang yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasinya tidak dipublikasikan.
Harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Oktober 2017 berakhir turun di posisi 77,15 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar 1,10 dollar atau setara dengan 1,41 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Malam nanti akan dirilis data Personal Income, Personal Spending Mei, Michigan Consumer Sentiment Juni AS, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 77,70 dollar dan Resistance kedua di level 78,20 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan harga ada pada posisi 76,70 dollar dan 76,20 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang