Pada akhir perdagangan Rabu dinihari (05/07), harga batubara Rotterdam naik mengabaikan pelemahan harga minyak mentah. Harga batubara rotterdam positif terpicu penurunan pasokan Tiongkok.
Pasokan batu bara sudah semakin berkurang di Tiongkok, karena kebijakan seperti penutupan tambang kecil di seluruh negeri dilakukan, sementara permintaan untuk batubara masih ada.
Perdagangan dollar AS juga menipis seiring pasar AS libur. Namun ketegangan geopolitik terpicu peluncuran rudal balistik Korea Utara membangkitkan permintaan safe haven.
Pelemahan dollar AS membuat harga batubara rotterdam yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Oktober 2017 berada di posisi 79,25 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,60 dollar atau setara dengan 0,76 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Pasar akan mencerna data risalah pertemuan The Fed dinihari nanti. Jika risalah The Fed mendukung penguatan ekonomi akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika dollar AS terealisir meningkat. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Support pada posisi 78,75 dollar dan Support kedua di level 78,25 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 79,75 dollar dan 80,25 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang