Harga Batubara Rotterdam Naik Terpicu Gangguan Pasokan Tiongkok

696

Pada akhir perdagangan Kamis dinihari (06/07), harga batubara Rotterdam naik mengabaikan pelemahan harga minyak mentah. Harga batubara rotterdam positif terpicu gangguan pasokan Tiongkok.

Gangguan pasokan batubara di Tiongkok menjadi masalah, dimana permintaan batubara termal meningkat setelah hujan lebat berdampak pada kapasitas tenaga air. Sebuah curah hujan yang besar di China telah memaksa pembangkit listrik terbesar di dunia, bendungan Three Gorges, untuk mengurangi kapasitasnya sebesar 6.000 MW. Bendungan bendungan lainnya juga terkena dampak, sehingga total kapasitas berkurang menjadi 13.500 MW. Analis mengatakan bahwa skala kapasitas yang dipukul adalah “belum pernah terjadi sebelumnya”, menurut ETEnergy World.

Pengangkatan kapasitas batubara termal ini membuat Tiongkok beralih ke pembakaran batubara untuk menghasilkan listrik. Sementara hujan lebat adalah masalah dimana pembangkit tenaga air di Tiongkok berada, provinsi utara Tiongkok menghadapi cuaca panas dan kering. Cuaca panas ini, pada gilirannya, meningkatkan permintaan listrik untuk wilayah tersebut, meninggalkan Tiongkok tanpa pilihan selain meningkatkan penggunaan batubara.

Di akhir perdagangan harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak Oktober 2017 berada di posisi 79,70 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penguatan sebesar 0,45 dollar atau setara dengan 0,57 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Malam nanti juga akan dirilis data persediaan minyak mentah mingguan AS yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan minyak mentah.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika harga minyak mentah terealisir meningkat. Harga batubara berjangka berpotensi menguji level Resistance pada posisi 78,20 dollar dan Resistance kedua di level 78,70 dollar. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 79,20 dollar dan 78,70 dollar.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here