Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (06/07) ditutup turun. Penurunan harga kakao terpicu peningkatan pasokan kakao di Pantai Gading.
Sementara panen Pantai Gading yang besar di musim sekarang sebagian besar sudah dibanderol, para dealer mengatakan angka kedatangan yang lebih kuat dari perkiraan telah memicu prospek kenaikan pasokan yang terus berlanjut.
Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar 11 dollar atau 0,56 persen pada posisi 1.947 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data ADP Employment Change, Balance of Trade dan ISM Non Manufacturing AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.000 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.050 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.900 dollar dan 1.850 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang