Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/07) ditutup turun. Penurunan harga kakao mengabaikan peningkatan permintaan Eropa.
Volume pengolahan biji kakao mentah Eropa naik 2,1% pada kuartal kedua tahun ke tahun, sedikit melampaui ekspektasi industri, menurut data yang dirilis Selasa oleh European Cocoa Association.
Penggilingan kakao – jumlah kakao mentah yang diolah menjadi mentega dan bubuk untuk pembuatan kembang gula dan coklat – berdetak hingga 331.850 metrik ton kacang pada periode April-Juni, meskipun itu merupakan kejatuhan sedikit dari kuartal pertama, ECA yang berbasis di Brussels mengatakan. Eropa adalah konsumen kakao terbesar di dunia.
Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar 21 dollar atau 1,14 persen pada posisi 1.817 dollar per ton.
Malam nanti pasar akan mencermati pidato Ketua The Fed Janet Yellen di Kongres AS, yang jika memberikan dukungan penguatan ekonomi, akan mengangkat dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS terjadi. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.770 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.720 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 1.870 dollar dan 1.920 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang