Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau masih variatif dan berakhir agak menguat karena sentimen positif pandangan IMF atas pertumbuhan ekonomi Indonesia tertahan oleh aksi profit taking investor asing, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat tipis saja ke level 5,831.80. Untuk minggu berikutnya (17-21 Juli). IHSG nampaknya berpeluang menguat untuk mencetak rekor baru sepanjang didukung sentimen bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5910 dan 5970, sedangkan support di level 5720 dan kemudian 5668.
Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat menguat dengan pelemahan mata uang dollar secara global, di mana secara mingguan rupiah menguat ke level 13,311. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,438 dan13,485, sementara support di level 13,278 dan 13,261.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Building Permits dan Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya rilis Unemployment Claims dan Philly Fed Manufacturing Index pada Kamis malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Retail Sales m/m Inggris dan pengumuman Minimum Bid Rate ECB pada Rabu sore yang diperkirakan bertahan di level ultra rendah 0.00%.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data GDP q/y China pada Senin pagi; diikuti dengan pengumuman BOJ Policy Rate pada Kamis pagi yang diperkirakan bertahan di level negative interest rate -0.10%.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar melemah oleh data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi pasar sebelumnya, di mana secara mingguan index dollar AS merosot ke level 95.11. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau menguat terbatas ke level 1.1469. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1488 dan kemudian 1.6170, sementara support pada 1.1117 dan 1.0838.
Poundsterling minggu lalu terlihat melejit ke level 1.3107terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3347dan kemudian1.3446, sedangkan support pada 1.2634 dan 1.2500. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah level 112.52. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.12 dan114.48, serta support pada 109.10 serta level 108.12. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menanjak ke level 0.7825. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7825 dan 0.8052, sementara support leveldi 0.7518 dan 0.7372.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat oleh sentimen positif performa saham-saham lokal khususnya dari Hang Seng. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguatkelevel20035. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20245 dan 20680, sementara support pada level 19285 dan lalu 18840. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 26389. Minggu ini akan berada antara level resistance di 27470 dan27855, sementara support di 25025dan 23723.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat dengan Dow Jones mencetak rekor baru oleh estimasi earnings report semester satu yang bakal kuat dari para emiten. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat cetak rekor baru ke level 21564.60, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 21680 dan 21750, sementara support di level 21185 dan 20893. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2420.18, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2462dan 2525, sementara support pada level 2376 dan 2347.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau kembali berupaya bangkit oleh penurunan dollar, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang menguat terbatas ke level $1228.20 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1295 dan berikut $1337, serta support pada $1204dan $1195. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat ke level Rp527,349.
Dinamika pasar terus bergerak secara aktif, naik turun di pasar investasi. Gejolak situasi ekonomi di kawasan Eropa yang tidak kunjung selesai, ekonomi Amerika yang berupaya bangkit tetapi dengan risiko mengintip sana-sini, Tiongkok yang melambat perekonomiannya, dan seterusnya. Itu yang ramai terjadi dalam pasar financial global. Kalau Anda tidak punya waktu banyak kesempatan untuk mengikuti dan mengertikan pergerakan pasar demikian, Vibiznews.com dapat membantu Anda sepenuhnya serta memanfaatkannya untuk keputusan investasi yang lebih akurat. Terimakasih telah bersama kami mengingat kami ada demi suksesinvestasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
By Alfred Pakasi ,
CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group