Dollar AS Akhir Pekan Anjlok Terendah 1 Tahun; Mingguan Merosot 1,3 Persen

944

Dolar A.S. mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun terhadap sekeranjang mata utama pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (22/07) sehari setelah pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa mengangkat euro, sementara hambatan terhadap agenda kebijakan Presiden AS Donald Trump juga membebani mata uang AS ini.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan pada hari Kamis bahwa kondisi pembiayaan tetap mendukung secara luas, dan mencatat bahwa apresiasi euro telah “mendapat beberapa perhatian.” Namun, dia tidak menyebutkan kekuatan itu sebagai masalah.

Analis menyatakan fakta bahwa Draghi tidak selalu berdebat terlalu menentang kekuatan euro, memberi lampu hijau bagi individu untuk ingin memiliki mata uang euro lagi atau benar-benar menambah posisi mereka.

Kekhawatiran Draghi yang kurang memperhatikan tentang menguatnya euro meyakinkan pedagang bahwa bank sentral tetap berada di jalur yang berpotensi mulai merayap pada stimulus pembelian obligasi akhir tahun ini.

Indeks dolar menyentuh 93.952, level terendah sejak Juni tahun lalu, dan terakhir turun 0,38 persen pada 93,94. Euro menyentuh level $ 1,1677, level tertinggi terhadap dolar dalam hampir dua tahun, dan terakhir naik 0,30 persen pada hari di $ 1,1664.

Euro berada di jalur terakhir untuk mendapatkan 1,8 persen dalam sepekan, yang akan menandai kenaikan mingguan kedua berturut-turut terhadap dolar. Indeks dolar turun 1.3 persen untuk menandai penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Terhadap yen, dolar AS menyentuh lebih dari empat minggu rendah 111,02 yen.

Selain ekspektasi pedagang bahwa ECB tetap mengikuti kebijakan pengetatan moneter, investigasi dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan A.S. dan kemungkinan kolusi dengan kampanye Trump dipandang sebagai penghalang agenda pertumbuhan pro-pemerintah dan negatif bagi dolar.

Dolar AS menyentuh level terendahnya terhadap franc Swiss lebih dari satu tahun di 0,9468 franc.

Malam nanti akan dirils data ekonomi AS yang diindikasikan mixed. Data Markit Composite AS Juli diindikasikan naik, namun data Existing Home Sales Juni AS diindikasikan menurun.

Namun jika sore nanti data Markit Composite Zona Eropa Juli terealisir menurun, akan membantu kenaikan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dollar AS akan bergerak naik jika data ekonomi Eropa menurun, menambahkan data ekonomi AS yang mixed. Juga perkembangan kebijakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mempengaruhi pergerakan dollar AS.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here