Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Tertinggi 8 Minggu

624

Harga minyak mentah menguat pada hari Rabu (26/07) untuk menahan level tertinggi delapan minggu di sesi sebelumnya, dengan optimisme penurunan pasokan A.S. dan kenaikan produksi minyak shale menunjukkan tanda-tanda perlambatan.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate berjangka A.S. naik 47 sen atau 1 persen menjadi $ 48,36 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 41 sen atau 0,8 persen menjadi $ 50,61 per barel, setelah menguat lebih dari 3 persen pada hari Selasa.

Pasokan minyak mentah A.S. turun tajam pekan lalu, sementara persediaan bensin meningkat dan pasokan distilasi turun, data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan pada hari Selasa.

Persediaan minyak mentah turun 10,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli menjadi 487 juta, dibandingkan dengan ekspektasi turun 2,6 juta barel.

Pasar juga telah didukung oleh pengumuman Arab Saudi pada sebuah pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC pada hari Senin bahwa mereka akan membatasi ekspor minyak mentah menjadi 6,6 juta barel per hari (bpd) pada bulan Agustus, turun hampir 1 juta bpd dari tahun sebelumnya.

Nigeria juga setuju untuk bergabung dalam dorongan untuk mengendalikan produksi dengan membatasi atau memotong produksinya dari 1,8 juta bpd setelah stabil pada tingkat tersebut.

Pada hari Senin, Anadarko Petroleum mengatakan akan memotong anggaran modal 2017 sebesar $ 300 juta karena harga minyak yang tertekan, produsen minyak utama A.S. yang pertama melakukannya, setelah membukukan kerugian kuartalan lebih besar dari perkiraan.

Harga minyak telah mendapat tekanan dari kelebihan pasokan minyak mentah di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh kenaikan produksi A.S..

Menteri energi Indonesia mengatakan pada hari Selasa bahwa produsen minyak mentah utama Asia Tenggara akan terbuka untuk bergabung kembali dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) selama hal itu tidak dipaksa untuk mengekang produksi minyak mentahnya sendiri.

Malam nanti akan diumumkan persediaan minyak mentah mingguan oleh EIA yang diindikasikan terjadi penurunan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik jika laporan persediaan minyak mentah AS yang dirilis EIA terealisir turun. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 48,90-$ 49,40, dan jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 47,90-$ 47,40.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here