Harga emas naik ke level tertinggi tujuh minggu pada akhir perdagangan Rabu dinihari (02/08), setelah data ekonomi A.S. menunjukkan inflasi lemah dan belanja konsumen yang hampir datar, menimbulkan pertanyaan apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Harga emas spot LLG naik 0,19 persen menjadi $ 1,271.51. Ini naik 2,2 persen bulan lalu, kenaikan bulanan terbesar sejak Februari.
Harga emas berjangka A.S. untuk bulan Desember mencapai $ 1,279.40 per ons.
Dolar naik tipis karena investor mengkonsolidasikan posisi, setelah jatuh ke level terendah 15 bulan karena ketidakpastian politik A.S. dan data yang tidak bersemangat, yang membuat prospek kebijakan Federal Reserve tidak menentu.
Dolar yang menguat membuat komoditas seperti emas yang dihargai di greenback lebih mahal bagi pembeli di luar Amerika Serikat.
Ukuran aktivitas pabrik A.S. turun dari level terendah tiga tahun di bulan Juli, belanja konsumen hampir tidak naik, dan hanya ada sedikit tanda inflasi.
Investor juga melihat ke depan data non-farm payroll A.S. akhir pekan ini dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi dolar.
Di logam mulia lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi $ 16,75 per ons.
Palladium naik 1 persen menjadi $ 891,90 per ons, setelah mencapai level tertinggi tujuh minggu di $ 900. Ini naik hampir 5 persen di bulan Juli.
Platinum naik 1,2 persen menjadi $ 947,10 per ons, setelah naik ke $ 947,60, sebuah level tinggi sejak 14 Juni. Ini ditutup pada bulan Juli yang lebih tinggi, kenaikan bulanan pertamanya sejak Februari.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak lemah terpicu penguatan bursa Wall Street dan Eropa. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,269.00-$ 1,267.00, namun jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,273.00-$ 1,275.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
