Bursa Wall Street kembali menguat pada akhir perdagangan Kamis dinihari (03/08). Indeks Dow Jones mencatat tonggak sejarah baru, menembus di atas level 22.000 untuk pertama kalinya.
Indeks saham 30 Dow Jones naik 52,32 poin menjadi ditutup pada 22,16.24 dengan dorongan dari saham Apple, yang melonjak 4,73 persen setelah membukukan hasil kuartalan yang memicu ekspektasi optimisme.
Perusahaan melaporkan laba bersih per saham sebesar $ 1,67 pada pendapatan sebesar $ 45,4 miliar. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan laba bersih per saham sebesar $ 1,57 atas pendapatan sebesar $ 44,89 miliar.
Memasuki sesi Rabu, saham Apple merupakan yang terbesar keenam dalam hal harga.
Dow Jones butuh hanya 107 hari perdagangan untuk melonjak menjadi 22.000 dari 21.000. Saham Boeing memiliki dampak terbesar pada Dow Jones, menyumbang 380,29 poin sejak 1 Maret, diikuti oleh McDonald’s dan UnitedHealth Group masing-masing 171,14 dan 166,35 poin.
Indeks Nasdaq ditutup datar di 6.362,65 sementara indeks S & P 500 menguat 1,22 poin menjadi ditutup pada 2.477,57.
Tiga indeks utama telah mencatat rekor tertinggi tahun ini sebagian besar karena hasil kuartalan yang kuat.
Untuk kalender kuartal kedua, 72 persen perusahaan S & P yang telah melaporkan pada Rabu pagi mengalahkan ekspektasi bottom-line dan 68 persen di garis teratas, menurut data dari Thomson Reuters.
Wall Street juga menyoroti data ekonomi utama. Perusahaan swasta A.S. menambahkan 178.000 pekerjaan bulan lalu, menurut sebuah laporan dari ADP dan Moody’s Analytics. Namun ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan akan terjadi peningkatan 185.000 pekerjaan.
Investor telah menutup mata terhadap data ekonomi A.S. karena mereka mencari petunjuk kapan Federal Reserve akan terus memperketat kebijakan moneter. Wall Street sebagian besar memperkirakan Fed akan menahan kenaikan suku bunga lagi sampai setidaknya pada bulan Desember, namun mengharapkan bank sentral untuk mulai meluncurkan neraca besar bulan depan.
Hasil Treasury A.S. diperdagangkan pada hari Rabu, dengan yield benchmark 10 tahun mendekati 2,266 persen dan yield dua tahun sekitar 1,359 persen.
Malam nanti akan dirilis data ekonomi AS yang mixed. Data ISM Non Manufacturing PMI Juli diindikasikan melemah. Sedangkan data Markit Composite PMI Final Juli diindikasikan menguat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Wall Street akan bergerak mixed jika data ekonomi mixed. Namun akan ditentukan juga oleh pergerakan harga minyak mentah, perkembangan laporan pendapatan dan politik di AS.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang