Harga Minyak Mentah Naik Terdukung Peningkatan Permintaan Bensin AS

1703

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (03/08), terpicu lonjakan permintaan bahan bakar A.S. mengimbangi laporan persediaan minyak mentah yang turun di bawah perkiraan.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik 43 sen atau 0,9 persen menjadi $ 49,59 per barel, setelah jatuh ke level terendah $ 48,55 di awal sesi.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan minyak internasional, naik 60 sen atau 1,2 persen, pada $ 52,38 per barel pada pukul 2:28 pagi. ET (1837 GMT), setelah mencapai sesi rendah $ 51,18.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat turun sebesar 1,5 juta barel dalam minggu hingga 28 Juli, Administrasi Informasi Energi (EIA) AS mengatakan, sekitar setengah dari penurunan yang diharapkan analis.

Namun, laporan tersebut juga menunjukkan perkiraan permintaan bensin mingguan pada rekor tertinggi 9,842 juta barel.

Kilang kuat terus meningkatkan permintaan minyak mentah. Kilang minyak mentah naik naik 123.000 barel per hari minggu lalu, data EIA menunjukkan.

HollyFrontier Corp mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menjalankan lima kilang minyaknya atau sedikit di atas kapasitas gabungan mereka sebesar 457.000 barel per hari (bpd) pada kuartal ketiga.

Brent berjangka jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari pada hari Senin, namun pada hari Rabu berhasil melejitkan posisi di atas garis tren ini, terakhir di sekitar $ 51,84 per barel.

Harga minyak turun tajam kemarin, dan mendapat tekanan dalam sesi terakhir di berita mengenai negara-negara penghasil minyak utama mungkin akan meningkatkan produksi.

Produksi minyak OPEC naik pada bulan Juli sebagai tertinggi tahun 2017, sebuah survei Reuters menemukan, yang dipimpin oleh pemulihan pasokan lebih lanjut dari Libya, salah satu negara yang dibebaskan dari kesepakatan pemotongan produksi. Ekspor minyak Iran juga meningkat.

Produksi minyak Rusia mencapai 10,95 juta barel per hari (bpd) pada bulan Juli, tidak berubah untuk bulan ketiga dan sejalan dengan janjinya untuk mengekang produksi, data pemerintah menunjukkan pada hari Rabu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun terpicu kekuatiran peningkatan produksi global. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 49,10-$ 48,60, dan jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 50,10-$ 50,60.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here