Harga emas naik pada perdagangan Rabu (09/08) di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara setelah Korea Utara menanggapi peringatan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan ancaman untuk menyerang wilayah A.S. di Guam.
Harga emas spot LLG naik 0,3 persen menjadi $ 1,264.50 per ons pada 0324 GMT, sementara emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember naik 0,6 persen menjadi $ 1,270.40 per ons.
Pyongyang mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya mempertimbangkan rencana untuk melakukan serangan rudal di wilayah A.S. di Guam, beberapa jam setelah Trump mengatakan bahwa Korut akan menghadapi “api dan kemarahan” jika mengancam Amerika Serikat, peringatan terkuatnya untuk Korea Utara.
Saham Asia dan saham berjangka A.S. tergelincir sementara Treasury AS, emas dan safe haven yen menguat di awal perdagangan Asia pada hari Rabu setelah ketegangan di semenanjung Korea
Pada hari Selasa, data pekerjaan A.S. yang lebih kuat dari perkiraan dari Departemen Tenaga Kerja membebani emas, menyeret harga ke titik terendah sejak 26 Juli di $ 1,251.01 per ounce.
Risiko geopolitik dapat meningkatkan permintaan akan aset safe haven seperti emas.
Investor juga menunggu data inflasi A.S. yang akan dirilis akhir pekan ini untuk petunjuk kapan Federal Reserve A.S. akan mulai mengurangi portofolio obligasi senilai $ 4,2 triliun.
Di logam mulia lainnya, perak naik 0,4 persen menjadi $ 16,48 per ons.
Platinum naik 0,7 persen menjadi $ 973,40 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak 21 April di sesi sebelumnya.
Palladium turun 0,2 persen menjadi $ 895,30 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak naik terpicu ketegangan geopolitik AS-Korea Utara. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,267.00-$ 1,270.00, namun jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 1,262.00-$ 1,260.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang