Harga minyak tergelincir dalam perdagangan yang berombak pada akhir perdagangan Rabu dinihari (09/08) terganjal kenaikan produksi dan ekspor dari produsen besar mengimbangi berita tentang pasokan minyak mentah yang lebih rendah dari Arab Saudi.
Harga minyak mentah berjangka A.S. berakhir turun 22 sen menjadi $ 49,17 per barel.
Harga minyak mentah berjangka acuan global Brent turun 27 sen menjadi $ 52,10 per barel pada pukul 2:29 am (1829 GMT).
Pasar minyak mentah telah berada dalam mode konsolidasi setelah rally tajam antara pertengahan Juni dan akhir Juli yang mendorong harga minyak mentah A.S. di atas $ 50 per barel untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. Sejak saat itu, minyak mentah telah diperdagangkan di sekitar angka tersebut karena pasokan dunia telah lamban untuk turun.
Perusahaan minyak negara Saudi Aramco akan memotong alokasi ke pelanggannya di seluruh dunia pada bulan September setidaknya 520.000 barel per hari (bpd), sumber yang mengetahui masalah tersebut menyatakan kepada Reuters pada hari Selasa.
Penurunan tersebut sejalan dengan komitmen kerajaan dalam sebuah pakta pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang dirancang untuk meningkatkan harga minyak yang telah mengalami depresi selama lebih dari tiga tahun oleh kekeringan global.
Produksi ladang ladang Sharara 270.000 bpd Libya kembali normal setelah terjadi gangguan saat pemrotes masuk ke ruang kontrol, kata National Oil Corp. Libya memompa 1,03 juta barel per hari pada bulan Juli, menurut survei Reuters terbaru.
Produksi OPEC mencapai titik tertinggi 2017 di bulan Juli dan ekspornya berada pada tingkat rekor.
Pejabat dari gabungan OPEC dan komite teknis non-OPEC bertemu di Abu Dhabi pada hari Selasa untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan kepatuhan terhadap kesepakatan tersebut untuk mengurangi 1,8 juta barel per hari dalam produksi.
Produksi minyak tetap tinggi di banyak bagian dunia dan harga bahan bakar sekitar setengah dari harga di 2011-2014. Banyak pengebor serpih A.S., dalam melaporkan pendapatan kuartal kedua, menyoroti upaya untuk meningkatkan efisiensi pengeboran untuk meningkatkan keuntungan, namun sebagian besar berharap untuk terus memproduksi minyak.
Produksi minyak di Amerika Serikat meningkat tahun ini, meskipun data Baker Hughes pada hari Jumat menunjukkan penurunan satu kilang pengeboran satu minggu sampai 4 Agustus.
Dinihari tadi dilaporkan data dari The American Petroleum Institute (API) yang melaporkan hasil penurunan sebesar 7.839 juta barel dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat, dibandingkan dengan ekspektasi analis yang hanya menghasilkan penurunan 2.272 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 Agustus.
Persediaan bensin naik sebesar 1,529 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 Agustus, dibandingkan ekspektasi analis bahwa persediaan bahan bakar akan turun 1,5 juta barel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan peningkatan pasokan bahan bakar AS dan kekuatiran peningkatan produksi OPEC. Namun jika malam nanti data EIA untuk pasokan mingguan minyak mentah AS terealisir turun, akan menguatkan harga. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 48,70-$ 48,20, dan jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 49,70-$ 50,20.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang