Harga Emas mendekati puncak dua bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (10/08), terpicu ketegangan geopolitik setelah Korea Utara mempertimbangkan untuk menyerang wilayah Guam di A.S. dan Presiden A.S. Donald Trump membanggakan kekuatan persenjataan nuklir Amerika.
Harga emas spot LLG naik 1,31 persen menjadi $ 1,276.80 per ons, sementara emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember naik di level $ 1279.30 per ons. Emas berjangka memiliki kinerja harian terbaik sejak 17 Mei, saat naik 1,8 persen.
Ketegangan membayangi pasar global, membuat investor keluar dari pasar saham dan mencari aset safe haven seperti yen, franc Swiss, dan obligasi pemerintah, termasuk juga emas.
Emas mencapai titik terendah dua minggu pada hari Selasa setelah data pekerjaan A.S. masuk lebih baik dari perkiraan dan dolar berbalik positif, sementara investor menunggu angka inflasi A.S. akhir pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang laju kenaikan suku bunga.
Dolar yang kuat membuat harga emas dalam denominasi dolar melemah.Sementara kenaikan suku bunga meningkatkan biaya kesempatan untuk menahan emas yang tidak menghasilkan.
Dolar naik versus sekeranjang mata uang Rabu namun turun 1 persen terhadap franc Swiss, tempat perlindungan tradisional.
Platinum naik 0,62 persen menjadi $ 973 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak April di level $ 980.60 per ounce.
Perak naik 2,76 persen menjadi $ 16,87 per ons, sementara paladium turun 0,89 persen menjadi $ 889 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak naik terpicu ketegangan geopolitik AS-Korea Utara. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,280.00-$ 1,283.00, namun jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 1,275.00-$ 1,273.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang