Harga Emas turun pada akhir perdagangan Selasa dinihari (15/08), mundur dari level tertinggi dua bulan tertekan penguatan dolar AS dan meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Meskipun perayaan Hari Pembebasan Korea Utara pada hari Selasa kemungkinan dapat menaikkan ketegangan lagi.
Harga emas spot LLG turun 0,55 persen menjadi $ 1,281.75 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 7 Juni di level $ 1,291.86 pada sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember ditutup pada level $ 1.290.40 per ons.
Di tempat lain, dolar AS naik dari posisi terendah empat bulan pekan lalu terhadap yen, membuat harga emas dalam dolar menjadi mahal untuk investor non-A.S.
Harga konsumen di Amerika Serikat naik kurang dari yang diperkirakan pada bulan Juli, data menunjukkan pada hari Jumat, menunjukkan inflasi lemah yang dapat meyakinkan Federal Reserve yang berhati-hati untuk menunda kenaikan suku bunga A.S. sampai Desember.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena mereka meningkatkan biaya kesempatan menahan emas yang tidak menghasilkan. Hedge fund dan money managers meningkatkan posisi net long atau buy mereka di emas COMEX untuk minggu keempat berturut-turut ke level tertinggi dua bulan di minggu ke 8 Agustus, data menunjukkan pada hari Jumat.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,04 persen menjadi $ 17,07 per ons, setelah naik pekan lalu ke level tertinggi sejak pertengahan Juni.
Platinum turun 1,16 persen menjadi $ 968,40 setelah mencapai level tertinggi lima bulan pada hari Jumat, sementara paladium naik 0,3 persen menjadi $ 895,22.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak lemah dengan berlanjutnya penguatan dollar AS. Namun jika ketegangan seputar Korea Utara meningkat dapat kembali mengangkat emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,280.00-$ 1,278.00, namun jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,284.00-$ 1,286.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang