Harga Emas turun pada akhir perdagangan Rabu dinihari (27/09) terganjal penguatan dolar AS dan profit taking setelah meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat mendorong logam tersebut ke level tertinggi satu minggu.
Harga emas spot LLG turun 0,96 persen menjadi $ 1,297.57 per ons, setelah sebelumnya menandai level tertingginya sejak 20 September di $ 1,313.54. Emas memperoleh lebih dari 1 persen sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka A.S. berakhir di $ 1,301.70 per ons.
Korea Utara tampaknya telah meningkatkan pertahanan di pantai timurnya, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, setelah Korea Utara mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan perang dan bahwa mereka akan menembak jatuh pembom A.S. yang terbang di dekat semenanjung tersebut.
Emas digunakan sebagai alternatif investasi selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, umumnya berlanjut juga dengan Treasury AS dan yen Jepang.
Indeks dolar A.S. naik 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang, membuat komoditas termasuk emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Investor juga menunggu pidato mengenai “inflasi, ketidakpastian, dan kebijakan moneter” oleh Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen, di Cleveland. Menjelang pidato Yellen, pejabat Fed memberi sinyal beragam mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga. Presiden Fed New York William Dudley mengatakan bank sentral A.S. berada di jalur untuk secara bertahap menaikkan suku bunga mengingat faktor-faktor yang menekan inflasi memudar, sementara dua pejabat Fed lainnya menyatakan perlunya untuk terus pengetatan lebih lanjut.
Emas sangat terpengaruh pada suku bunga dan imbal hasil atas aset lainnya, karena kenaikan suku bunga menaikkan biaya kesempatan untuk menahan emas yang tidak menghasilkan. Kekhawatiran politik membuat saham dunia turun untuk sesi keempat berturut-turut. Dalam permintaan fisik, impor emas bersih Tiongkok melalui saluran utama Hong Kong merosot 55 persen pada Agustus dari bulan sebelumnya, data menunjukkan pada hari Selasa.
Sementara itu, perak turun 1,87 persen menjadi $ 16,86 per ons. Pada sesi sebelumnya, harga naik lebih dari 1 persen untuk mencatat kenaikan persentase intra-hari terbesar mereka sejak 7 September.
Platinum turun 1,78 persen menjadi $ 923,49 per ons, setelah juga mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 7 September di sesi sebelumnya. Palladium naik 0,62 persen menjadi $ 916 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak turun jika penguatan dolar AS terus berlanjut. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,296.00-$ 1,294.00, namun jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,300.00-$ 1,302.00.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang