Efisiensi Bahan Bakar Dan Melonjaknya Kendaraan Tenaga Listrik Tekan Permintaan Akan BBM

838

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak bergerak datar pada hari Kamis karena ekspektasi bahwa Arab Saudi dan Rusia akan memperpanjang pemangkasan produksi, meskipun nilai ekspor minyak mentah A.S. meningkat dan kembalinya pasokan dari ladang minyak Libya.

Harga minyak mentah Brent LCOc1, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 55,83 per barel pada pukul 05:38 GMT, naik 3 sen dari penutupan sebelumnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa sebuah janji oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya, termasuk Rusia, untuk tetap memangkas produksi minyak untuk meningkatkan harga dapat diperpanjang hingga akhir 2018, dan tidak akan berakhir pada Maret 2018 .

Pernyataan tersebut mendahului kunjungan Raja Salman Arab Saudi ke Moskow.

“Putin dan Salman kemungkinan besar akan mencapai, namun tidak mengumumkan, sebuah kesepakatan untuk memperluas kesepakatan produksi OPEC / non-OPEC, meskipun dengan komitmen untuk mengurangi pemotongan,” kata konsultan Eurasia Group.

Pakta pemotongan output sekitar 1,8 juta barel per hari (bpd) mulai berlaku Januari tahun ini.

Sukrit Vijayakar, managing director konsultan Trifecta, mengatakan bahwa termasuk kembalinya ladang minyak raksasa Sharara Libya pada hari Rabu setelah brigade bersenjata memaksa lading minyak tersebut berproduksi kembali.

Di Amerika Serikat, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 tetap melemah dibandingkan harga minyak Brent, diperdagangkan pada $ 49,95 per barel, turun 3 sen dari penutupan terakhir mereka.

Penurunan harga minyak mentah terjadi setelah, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan pada akhir Rabu bahwa ekspor minyak mentah A.S. melonjak menjadi 1,98 juta barel per satu minggu yang lalu, melampaui rekor 1,5 juta barel per dua minggu sebelumnya.

Kenaikan tersebut dipicu oleh diskon yang luas dalam harga WTI A.S. terhadap harga minyak mentah Brent internasional WTCLc1-LCOc1, yang membuat ekspor minyak A.S. menarik.

Di luar penggerak pasar jangka pendek, analis di bank Barclays mengatakan permintaan minyak bisa benar-benar menyulitkan dengan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kenaikan kendaraan listrik.

Peningkatan efisiensi bahan bakar pada armada yang memakai listrik, bisa mengurangi permintaan minyak sekitar 3,5 juta bpd pada 2025,” kata bank tersebut. Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah produksi anggota OPEC utama, seperti Iran.

Jika penyerapan mobil listrik naik hanya menjadi sepertiga mobil baru biasa di tahun 2040 mendatang, seperti yang diperkirakan oleh banyak analis industri, yang berarti hanya naik 1 persen dari penyerapan hari ini, maka di masa yang akan datang bisa mempengaruhi turunnya permintaan minyak sekitar 9 juta bpd, demikian pernyataan Barclays.

Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here