Market Outlook, 9-13 October 2017

1469

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau fluktuatif dengan menguat mencetak rekor kemudian tergerus profit taking terutama oleh investor asing sementara bursa kawasan cenderung menguat, sehingga secara mingguan bursa ditutup menguat terbatas ke level 5,905.38. Untuk minggu berikutnya (9-13 Oktober) pasar akan cenderung berkonsolidasi dan mencari indikasi dari sentimen bursa regional. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 5967 dan 6010, sedangkan support di level 5841 dan kemudian 5774.

Mata uang rupiah seminggu lalu terlihat masih lemah terhantam perkasanya dollar AS secara global yang terangkat dengan kuatnya sejumlah data ekonomi AS, di mana secara mingguan rupiah fluktuatif dan melemah ke level 13,500. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,540 dan 13,599, sementara support di level 13,365 dan 13,279.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; disambung dengan rilis PPI dan Crude Oil Inventories pada Kamis malam; berikutnya data Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Core CPI m/m dan Core Retail Sales m/m pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Manufacturing Production m/m Inggris pada Selasa sore; selanjutnya rilis pidato Presiden ECB Draghi pada Kamis malam.
  • Dari kawasan Asia Australia: kurang ada data penggerak pasar untuk minggu ini.

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terpantau menguat ke level 12 mingguan tertingginya oleh baiknya ekonomi AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed namun tertahan di akhir minggu karena kekuatiran risiko Korea Utara, di mana secara mingguan index dollar AS menguat ke level 93.75. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau melemah ke level 1.1736. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1831 dan kemudian 1.2091, sementara support pada 1.1661 dan 1.1616.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.3063 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3454 dan kemudian 1.3656, sedangkan support pada 1.2851 dan 1.2772. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir stabil seputar level 112.59. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 113.42 dan 114.48, serta support pada 11.46 serta level 109.54. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menurun ke level 0.7777. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7972 dan 0.8124, sementara support level di 0.7732 dan 0.7571.

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat terdorong oleh kenaikan bursa dari Wall Street. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 20655. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 20950 dan 21100, sementara support pada level 20110 dan lalu 19640. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 27554. Minggu ini akan berada antara level resistance di 28626 dan 29120, sementara support di 27300 dan 26863.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau kembali mencatat penguatan mingguan dengan S&P 500 sempat mencetak rekor dalam 8 hari berturut-turut lalu terpankas karena data tenaga kerja yang lemah akibat badai yang menerjang. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level 22754.87, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 22774 dan 22970, sementara support di level 22189 dan 21695. Index S&P 500 minggu lalu menguat dalam rekor ke level 2546.47, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2552 dan 2620, sementara support pada level 2457 dan 2429.

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau kembali melemah oleh penguatan dollar secara global, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang melemah ke level $1274.60 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1313 dan berikut $1357, serta support pada $1260 dan $1251. Di Indonesia, harga emas terpantau menguat tipis ke level Rp556,652 per gram.

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor dan keputusan investasinya. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

 

Analis: Alfred Pakasi

Editor: J. John

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here