(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia naik ke level tertinggi dua minggunya pada hari Kamis ini di tengah pergerakan dollar yang diredam, setelah rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS mengungkapkan kekhawatiran akan inflasi yang rendah.
Spot emas terus naik 0,3 persen pada $1,296.10 per ounce pada Kamis siang WIB ini (12/10). Sementara itu, harga emas dalam rupiah naik ke Rp562.359 dibandingkan Rp551 ribuan pada minggu lalu. Demikian pula harga emas ANTAM terpantau naik ke Rp623.5562 per gramnya, dibandingkan harga Jumat lalu sekitar Rp607 ribu per gram.
“Harga emas beranjak naik karena pasar tampaknya menilai The Fed sedikit “dovish” (kabur penjelasannya). Secara khusus, ini adalah komentar mengenai inflasi yang terus-menerus rendah yang tampaknya mendapat banyak perhatian. Hal ini membuat dollar AS melemah sedikit, meningkatkan permintaan investor untuk yang logam berharga,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan, sebagaimana dilansir CNBC (12/10).
Para pembuat kebijakan Fed berdebat berkepanjangan mengenai prospek kenaikan inflasi dan mungkin memperlambat laju kenaikan suku bunga di masa depan, menurut risalah rapat kebijakan terakhir Bank Sentral AS pada 19-20 September yang dirilis pada hari Rabu waktu AS.
Dollar telah mencapai titik terendah selama dua minggu pada hari Kamis ini menyusul berita tersebut.
Beberapa pembuat kebijakan mengatakan bahwa mereka akan fokus pada data inflasi selama beberapa bulan ke depan saat menentukan arah kenaikan suku bunga bank sentral di masa depan.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena hal ini cenderung mendongkrak dolar.
Sementara itu, “Keprihatinan investor terhadap meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika masih tetap tinggi,” analis ANZ mencatat.
Jika orang tidak terlalu khawatir dengan kebijakan the Fed, kita memiliki isyu Korea Utara. Tentunya, ketegangan geopolitik akan mendukung harga … kita bisa mencoba level $1.300 di minggu depan, kata analis CIBC Standard Bank di Tokyo.
Emas spot dapat menguji resistance di $1.299 per ounce, dengan kemungkinan untuk menembus di atas level ini, dan naik lagi menuju resistance berikutnya di $1.305, analis teknikal dari Reuters mengatakan.
Analis Vibiznews melihat level resistance yang lebih kuat ada di $1.313. Selanjutnya kemungkinan di $1.334. Resistance pertama nampaknya mungkin tercapai dalam waktu dekat ini. Isyu Korea Utara akan selalu menjadi pemicu besarnya.
Analis: J. John
Editor: J. John
