(Vibiznews – Forex) – Dollar naik terhadap lawan mata uangnya pada hari Selasa ini, didukung oleh kenaikan Treasury yields menyusul sebuah laporan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump lebih menyukai kebijakan yang jelas dari calon kepala Federal Reserve berikutnya.
Imbal hasil Treasury melambung dari posisi terendah dua minggunya dan naik setelah ada laporan bahwa Presiden Trump menyukai ekonom Stanford, John Taylor, yang terlihat lebih “hawkish” dari pimpinan saat ini Janet Yellen, untuk memimpin the Fed, demikian dirilis dari Reuters (17/10).
“Penjelasan Taylor mengejutkan bahwa dia termasuk dalam daftar di bawah untuk kandidat kepala the Fed yang diisukan, termasuk Gubernur the Fed, Jerome Powell, Kevin Warsh, Yellen dan (penasihat ekonomi utama Trump) Gary Cohn,” kata strategist senior dari Barclays di Tokyo.
Trump akan bertemu dengan Yellen pada hari Kamis sebagai bagian dari pencarian kandidat baru untuk posisinya, seorang sumber yang mengetahui rencana pertemuan tersebut mengatakan.
Indeks dollar terpantau naik tipis 0,05 persen terhadap sekeranjang enam mata uang utama, 93,330 setelah naik 0,25 persen semalam.
Indeks tersebut sempat tertahan di level terendah 17 harinya di 92.749 pada hari Jumat setelah data inflasi AS yang mengecewakan.
“Dollar berada di bawah tekanan karena imbal hasil Treasury turun pekan lalu. Tapi itu sudah rebound karena bursa Wall Street yang menguat, data ekonomi AS yang bagus, dan laporan tentang Taylor. Semuanya tampil dan menghentikan penurunan yield, “kata ahli strategi valas senior di IG Securities di Tokyo, kepada Reuters.
Euro turun 0,15 persen menjadi $1,1780 EUR, setelah kehilangan 0,25 persen pada hari sebelumnya.
Sterling tergelincir 0,1 persen menjadi $1,3257. Pasar sedang menunggu komentar Gubernur Bank of England Mark Carney untuk mendapatkan isyarat pasar yang potensial.
Analis Vibiznews melihat rupiah terpengaruh tertekan dengan penguatan terbatas dollar AS ini. Nilai dollar pada perdagangan uang pagi WIB ini berada di level Rp13.490, dan sudah sempat lebih lemah bagi rupiah sebelumnya di 13.495.
Editor: J. John
