Bursa Wall Street Pecah Rekor Lagi, Dow Melonjak Ditutup di Atas 23.000

733

(Vibiznews – Index) – Dow Jones Industrial Average berakhir naik tajam pada hari Rabu (Kamis subuh WIB), ditutup di atas level 23.000 untuk pertama kalinya, setelah raksasa teknologi IBM melaporkan pendapatan kuartalannya yang lebih baik dari perkiraan.

Indeks 30-saham ini melonjak 160,16 poin menjadi 23,157.60, mencatat intraday dan penutupan tertinggi sepanjang masa.

Indeks Dow pertama kali menembus 23.000 pada hari Selasa, namun ditutup di bawah level itu. Dow diperdagangkan di atas 23.000 hanya 76 hari setelah menembus di atas 22.000.

“Pada akhirnya, ini masalah faktor psikologis,” kata Jeff Carbone, managing partner Cornerstone Financial Partners. Tapi “apa yang terjadi mengemukakan pertanyaan seberapa tinggi lagi kita bisa jalani?” demikian dilansir dari CNBC (19/10).

“Dari semua data ekonomi menunjukkan bahwa kita masih memiliki ruang untuk naik ke atas,” katanya. “Saya tidak akan terkejut jika mencapai 24.000 pada akhir tahun,” terutama jika reformasi perpajakan kita dapatkan.”

Saham perbankan juga melonjak pada hari Rabu waktu AS. Saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing naik 2,5 persen dan 0,4 persen.

IBM membukukan laba bersih per saham sebesar $3,30 pada revenue senilai $19,15 miliar pada hari Selasa setelah penutupan. Saham perusahaan melonjak 9 persen dan mencatat kenaikan harian terbesarnya sejak Januari 2009.

Musim earning reports ini telah diawali dengan baik, dengan 81 persen perusahaan yang melaporkan telah melewati bottom line-nya, sementara 73 persen telah melampaui estimasi penjualan, demikian menurut Thomson Reuters.

“Selama kita memiliki ekonomi yang stabil dan pendapatan yang masuk akal, jalur menuju resistance akan terus naik lebih tinggi,” kata chief investment officer di BMO Private Bank yang dikutip CNBC.

Bursa saham Wall Street telah berada di rally rekor penutupan pasarnya di tahun ini, dengan tiga indeks utama telah meningkat lebih dari 10 persen.

“Sudah jelas apa yang telah dirayakan oleh bursa saham tahun ini, dan itu adalah rebound pertumbuhan ekonomi global dan harapan untuk pemangkasan pajak AS, bersamaan dengan satu tahun QE yang massive dari ECB dan BoJ. Untuk kenaikan suku bunga the Fed, QT dan akhir dari QE di ECB saya kira akan lebih relevan di tahun depan,” kata Peter Boockvar, chief market analyst di The Lindsey Group, dalam catatan kepada kliennya.

Harapan atas reformasi pajak AS akhirnya mendapat dorongan setelah DPR setempat menyetujui anggaran $4,1 triliun. Senat diharapkan memberikan suaranya pada anggaran minggu ini.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Politico pasar saham akan melihat suatu penurunan “signifikan” jika reformasi pajak tidak diloloskan.

“Tidak ada pertanyaan lagi bahwa rally pasar saham telah memanggang ke dalamnya ekspektasi tinggi bahwa kita akan mendapatkan pemangkasan pajak dan reformasi pajak,” kata Mnuchin.

Analis Vibiznews menilai bahwa lonjakan Dow Jones terakhir ini memberikan kondisi pasar yang semakin overbought, mengundang suatu koreksi pasar dapat terjadi, cepat atau lambat.

 

Source: CNBC
Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here