(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak demikian fluktuatif dan melanjutkan pelemahan oleh ramainya aksi jual investor asing, hingga menutup perdagangan IHSG berakhir turun lagi 18 poin di level 5.910,53.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini kembali melemah. Dollar AS berada di posisi Rp 13.521 dibandingkan posisi pada perdagangan kemarin sore Rp 13.515.
Membuka perdagangan, IHSG awalnya sudah dibuka melemah. Penguatan sempat terjadi di sela sesi. Saham-saham unggulan jadi sasaran aksi jual. IHSG pun sulit bergerak ke atas dan harus bergerak di zona merah. Aksi jual investor asing kembali menggerus laju IHSG.
IHSG tergerus 18,67 poin (0,31%) ke 5.910,53. Indeks LQ45 melemah 7,56 poin (0,77%) ke 979,92.
Posisi tertinggi IHSG tercatat pada posisi 5.934,68 dan terendah di 5.903,87. Asing mencatat jual bersih Rp 462,86 miliar. Perdagangan saham sore ini terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan 362.459 kali transaksi sebanyak 11,7 miliar lembar saham senilai Rp 9,5 triliun.
Laju IHSG diwarnai pelemahan 6 sektor saham. Saham sektor pertambangan turun paling signifikan sebesar 2,10%. Sementara, saham sektor aneka industri tergerus paling dalam sebesar 1,34%. Sebanyak 163 saham menguat, 171 saham melemah dan 113 saham stagnan.
Di tengah laju terbatasnya IHSG, bursa-bursa Asia bergerak variatif hari ini.
Saham-saham yang masuk jajaran top losers, di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM), United Tractors (UNTR), Elang Mahkota (EMTK), dan Semen Indonesia (SMGR).
Analis Vibiznews melihat bahwa memang belakangan ini investor asing masih cenderung melakukan aksi jual yang menggerus laju IHSG. Sementara ini tekanan jual masih terasa. Support level kuat ada di posisi 5860, dengan kemungkinan rebound sebelum menyentuh posisi tersebut.
Analis: J. John
Editor: J. John
