Harga emas berbalik melemah pada hari Jumat (20/10) di Sesi Asia terganjal dolar AS yang kembali menguat setelah Senat A.S. menyetujui cetak biru anggaran untuk tahun fiskal 2018 yang akan membuka jalan bagi Partai Republik untuk mengejar paket pemotongan pajak.
Harga emas spot LLG telah turun 0,4 persen menjadi $ 1,284.60 per ons pada 0355 GMT. Harga emas turun 1,6 persen untuk minggu ini.
Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember turun 0,3 persen pada $ 1,286.10 per ons.
Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik memilih langkah anggaran pada hari Kamis dengan perbandingan suara 51 terhadap 49, yang akan menambahkan hingga $ 1,5 triliun ke defisit federal selama dekade berikutnya untuk membayar pemotongan pajak yang diajukan.
Federal Reserve A.S. secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya tahun ini di bulan Desember. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengangkat dolar AS, sehingga memberikan tekanan pada emas dalam mata uang dolar AS.
Sementara itu, sebuah laporan bahwa Trump condong ke Gubernur Fed Jerome Powell, yang dianggap sebagai kandidat yang kurang hawkish, karena ketua Fed berikutnya telah membebani dolar pada awal sesi dan memberikan dukungan pada harga emas.
Trump menyimpulkan wawancara dengan kelima kandidat tersebut, termasuk pimpinan saat ini Janet Yellen, dia mempertimbangkan untuk pimpinan The Fed dan dapat mengumumkan keputusan pada awal minggu depan, seorang sumber yang mengetahui proses tersebut mengatakan pada hari Kamis.
Perak dan platinum keduanya masing-masing turun 0,1 persen menjadi $ 17,17 per ons dan $ 920.80 per ons.
Palladium naik 0,5 persen pada $ 963,23 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi turun terganjal penguatan dolar AS. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,283-$ 1,280, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,287-$ 1,289.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center