Harga Emas jatuh ke level terendah hampir tiga minggu pada akhir perdagangan Jumat dinihari (27/10) karena dolar AS menguat terhadap euro setelah Bank Sentral Eropa mengatakan akan memperpanjang waktu program pembelian obligasinya.
Harga emas spot LLG turun 0,79 persen pada $ 1,266.90 per ons.
Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember turun $ 9,40, atau 0,7 persen, di $ 1,269.60 per ons.
Bank juga memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasi, sebuah langkah yang diperkirakan secara luas yang diperhitungkan dalam harga emas dan dolar, dan perpanjangan program pembelian obligasi membawa rally euro berakhir terhadap dolar.
Pasar saham Eropa menguat menyusul keputusan tersebut karena investor mulai memperkirakan kenaikan suku bunga di masa depan, menjauh dari emas dan obligasi safe haven dan menjadi saham dan aset lainnya yang dianggap berisiko.
Dolar AS yang kuat membuat harga emas berharga dolar bagi investor non-A.S.
Juga menekan emas dan mendorong dolar adalah spekulasi segar bahwa kursi Federal Reserve A.S. selanjutnya bisa menjadi kebijakan hawkish menyusul laporan bahwa Ketua saat ini Janet Yellen tidak akan dipilih.
Pada hari Selasa, Presiden Donald Trump melakukan survey Partai Republik mengenai apakah mereka lebih memilih ekonom Stanford University John Taylor atau Gubernur Fed Jerome Powell untuk pekerjaan itu. Lebih banyak senator lebih menyukai Taylor.
Taylor akan lebih cenderung menaikkan suku bunga, kata analis.
Emas kemungkinan akan tertekan untuk tahun yang lain pada tahun 2018 karena meningkatnya momentum perpotongan suku bunga A.S., jajak pendapat Reuters menunjukkan pada hari Kamis, sementara perkiraan perak dipangkas lagi setelah logam tersebut mengalami perkiraan di kuartal ketiga.
Perak turun 0,76 persen menjadi $ 16,781 per ons setelah menyentuh $ 16,72, terendah sejak 6 Oktober.
Platinum turun 0,46 persen menjadi $ 969,50 per ons, sementara paladium naik 1,05 persen menjadi $ 970,60 per ons.
Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate QoQ Adv Q3, yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menekan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi lemah jika penguatan dolar AS berlanjut. Namun jika malam nanti data GDP Growth Rate AS terealisir menurun dan akan menekan dolar AS, yang berarti dapat menguatkan emas. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,265-$ 1,263, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,269-$ 1,271.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center