(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (31/10) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu cuaca hujan lebat yang dapat menurunkan produksi di Pantai Gading dan Ghana.
Satu bulan memasuki musim kakao yang baru, petani di puncak perkebunan Pantai Gading semakin cemas, karena hujan lebat terus membanjiri jalan dan perkebunan dan memicu kekhawatiran tentang tanaman busuk.
Banyak jalan tidak dapat digunakan di sekitar Sassandra di barat daya, salah satu daerah pertumbuhan utama, dan truk pembeli tidak bisa sampai ke desa untuk mengumpulkan biji kakao, kata petani di daerah tersebut, seperti yang dirilis Bloomberg.
Produksi di kedua Pantai Gading dan Ghana kemungkinan akan turun lebih dari 10 persen di musim baru, BMI Research mengatakan dalam sebuah laporan pada 24 Oktober.
Sudah ada indikasi bahwa panen Pantai Gading akan lebih kecil tahun ini. Petani negara tersebut mengirim 160.000 ton kakao ke pelabuhan dalam empat minggu pertama musim baru, dibandingkan dengan 195.000 ton untuk periode yang sama tahun lalu, demikian pernyataan orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Senin.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2018 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 7 dollar atau 0,33 persen pada posisi 2.111 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data CB Consumer Confidence AS Oktober yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika cuaca hujan lebat terus berlanjut di produsen utama kakao. Namun jika malam nanti dolar AS menguat akan menekan harga kakao. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.160 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.210 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.060 dollar dan 2.010 dollar.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center