Harga Minyak Bertengger di 2,5 Tahun Tertinggi, Pembersihan di Arab Saudi

617

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak terus melonjak ke level dua setengah tahun tertingginya pada hari Senin ini dengan putera mahkota Arab Saudi mengokohkan kekuatannya melalui tindakan tegas terhadap korupsi, sementara saham dunia terpantau agak melemah dan perdagangan mata uang dalam kisaran ketat (6/11).

Harga minyak mencapai titik tertingginya sejak Juli 2015 dengan Mohammed bin Salman melakukan pembersihan yang menyebabkan penangkapan para bangsawan, menteri dan investor termasuk investor miliarder terkemuka Alwaleed bin Talal.

Berita tersebut memicu kekhawatiran dana Timur Tengah bakal ditarik dari pasar keuangan global. Panggilan akhir pekan oleh gubernur bank sentral China untuk peraturan keuangan yang lebih ketat juga menyentuh sentimen investor, demikian rilis dari Reuters (6/11).

Kontrak berjangka Brent LCOc1 naik 32 sen menjadi $62,39 per barel, angka tertinggi sejak Juli 2015. U.S. crude CLc1 bertambah 20 sen menjadi 55,91, keduanya naik setengah persen.

Saham group hotel Perancis Accor dilaporkan turun 1,7 persen pada pembukaan bursa Eropa, loser terbesar di indeks CAC 40, setelah pemegang saham ketiga terbesar Pangeran Alwaleed bin Talal ditangkap dalam tindakan tegas Arab Saudi.

Pangeran Alwaleed, keponakan raja dan pemilik perusahaan investasi Kingdom Holding, berinvestasi di perusahaan seperti Citigroup dan Twitter. Dia termasuk di antara 11 pangeran, empat menteri dan puluhan mantan menteri yang ditahan, tiga pejabat senior mengatakan demikian kepada Reuters pada hari Minggu.

RBC Capital Markets menyatakan dalam sebuah catatan bahwa meskipun “pembersihan tersebut merupakan perkembangan politik yang menakjubkan di Arab Saudi,” diperkirakan “tidak ada perubahan yang cepat” dalam kebijakan minyak Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar di dunia.

“(Mohammed bin Salman) tampaknya sangat berkomitmen untuk menunda kesepakatan OPEC sampai tahun 2018 dan bergerak maju dengan penjualan Aramco,” kata RBC yang dikutip Reuters.

Reformasi Prince Mohammed termasuk rencana untuk listed sebagian saham perusahaan minyak raksasa milik Saudi Aramco tahun depan, dan harga minyak yang lebih tinggi dipandang menguntungkan bagi kapitalisasi pasar perusahaan yang akan listed di masa depan.

 

Source: Reuters

Editor: J. John

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here