(Vibiznews – Commodity) Harga emas turun 0,5 persen pada akhir perdagangan Rabu dinihari (08/11), retreat dari reli hari sebelumnya karena dolar A.S. yang lebih kuat mengurangi daya tarik investasi safe haven.
Harga emas spot LLG turun 0,5 persen pada $ 1,275.30 per ons.
Harga Emas berjangka A.S. untuk pengiriman Desember turun 0,5 persen menjadi $ 1,275.80 per ons.
Pada hari Senin, emas naik sebanyak 1 persen untuk kenaikan harian terbesar dalam enam minggu, setelah berita tentang serangkaian penangkapan pangeran dan pejabat tinggi di Arab Saudi mendorong minyak ke level tertinggi 2-1 / 2 tahun.
Dolar AS naik 0,3 persen terhadap euro karena investor bertaruh bahwa kebijakan moneter akan terus menyimpang antara Amerika Serikat dan zona euro.
Dolar yang lebih kuat dapat menekan harga komoditas yang dihargakan dalam dolar, yang menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Pada hari Senin, emas juga menarik dukungan dari kegugupan yang terkait dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Jauh, analis mengatakan. Kunjungan Trump ke Korea Selatan bisa memberi emas beberapa dukungan dalam beberapa hari mendatang, kata para pedagang.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 1,6 persen pada $ 16,96 per ons. Sesi tingginya $ 17,27 adalah yang tertinggi sejak 20 Oktober.
Perak melampaui kenaikan emas selama rally hari Senin, mengakhiri hari ini 2,5 persen lebih tinggi. Itu mendorong rasio emas / perak ke level terendah sejak pertengahan September di 74,39.
Platinum turun 1,3 persen pada $ 922,40 per ons, sementara paladium turun 0,4 persen pada $ 995,60 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi turun jika kekuatan dolar AS berlanjut. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,273-$ 1,271, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,277-$ 1,279.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center
