Harga Minyak Mentah Dalam Kisaran Sempit, Tunggu Pertemuan OPEC 30 Nov Mendatang

395

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak hanya sedikit menguat pada hari Selasa karena para pedagang melihat ke depan untuk sebuah pertemuan minggu depan di mana para eksportir minyak mentah utama dunia diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi namun prospek kenaikan output AS meningkat.

Minyak mentah Brent naik 12 sen menjadi $ 62,34 per barel pada 11:45 GMT. Minyak mentah ringan A.S. berada di $ 56,56, naik 14 sen.

Analis mengatakan Brent diperkirakan akan berfluktuasi dalam kisaran sempit, antara $ 61 dan $ 63, karena pasar sedang menunggu hasil pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 30 November mendatang.

OPEC, bersama dengan sejumlah produsen non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia, telah menahan produksi tahun ini dalam upaya untuk mengakhiri kelimpahan pasokan minyak mentah global yang dapat menopang harga.

Pada pertemuannya minggu depan, kelompok tersebut secara luas diperkirakan akan memperpanjang kesepakatan tersebut melampaui tanggal kadaluarsa pada bulan Maret 2018.

Tapi keraguan tentang kemauan beberapa peserta termasuk Rusia untuk terus membatasi produksi membuat para pedagang mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dan sikap ini menyebabkan tekanan pada harga.

Namun, tantangan yang terbesar yang dihadapi OPEC adalah meningkatnya aktivitas pengeboran A.S., yang dipimpin oleh produsen minyak serpih (shale).

Konsultan energi Westwood Global Energy Group mengatakan bahwa output A.S. akan meningkat lebih cepat daripada yang ditunjukkan oleh kenaikan jumlah rig, yang telah melonjak dari 316 rig pada pertengahan 2016 sampai 738 rig per minggu lalu, sementara produsen menjadi lebih produktif per sumur.

FGE, konsultan lain, juga memperingatkan bahwa meskipun gangguan pasokan dapat menyebabkan lonjakan harga minyak tahun depan, pasar bisa merosot kembali pada 2019 jika produksi A.S. terus melambung tinggi.

Menurut perkiraan FGE, pertumbuhan produksi (A.S.) sekitar 1-1,5 juta bph (barel per hari) pada 2018 dan 2019.

Mencerminkan kenaikan ekspor minyak A.S. ke Asia, bursa komoditas AS CME Group mengatakan akan mencantumkan kontrak berjangka baru dimana selisih harga antara WTO berjangka AS dan patokan Timur Tengah Dubai sangat besar, akan dimulai tanggal 18 Desember mendatang.

Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here