(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Selasa ditutup balik melemah 0,35% atau 21 poin di level 6.031,86, setelah sempat menguat sampai 6.076 di awal perdagangan, namun akhirnya tergerus aksi ambil (21/11).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini stagnan saja. Rupiah terhadap dollar AS pagi hari WIB ini terlihat berada di posisi Rp 13.533, stagnan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Senin kemarin di Rp 13.533.
Mengawali perdagangannya, IHSG bertumbuh 13,254 poin (0,22%) ke level 6.066,536. Indeks LQ45 tumbuh 3,049 poin (0,30%) ke level 1.014,004. IHSG kemudian sempat melaju 16,152 poin (0,27%) ke level 6.069,434. Sementara Indeks LQ45 menanjak 3,775 poin (0,37%) ke level 1.014,730.
Namun demikian, penguatan IHSG tidak berlanjut. IHSG selanjutnya tergerus aksi profit taking investor, hingga akhir perdagangan pun IHSG melaju negatif. IHSG turun 21,420 poin (0,35%) ke 6.031,862. Indeks LQ45 berkurang 2,290 poin (0,23%) ke 1.008,665. Posisi tertinggi IHSG sore ini tercatat di 6.076,227 dan terendah di 6.008,685.
Perdagangan saham hari ini terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan 304.652 kali transaksi sebanyak 8,5 miliar lembar saham senilai Rp 6,6 triliun.
Pelemahan IHSG dipicu jatuhnya 8 sektor saham. Saham-saham sektor tambang jatuh paling dalam sebesar 1,20%. Sebanyak 119 saham menguat, 209 saham melemah dan 123 saham stagnan.
Penurunan IHSG terjadi justru di tengah penguatan bursa-bursa Asia hari ini. Di antaranya: indeks Nikkei 225 menanjak 154,72 poin (0,70%) dan indeks Hang Seng naik 557,76 poin (1,91%).
Di antara saham yang masuk jajaran top losers adalah Gudang Garam (GGRM), United Tractors (UNTR), Indo Tambangraya (ITMG) dan Bukit Asam (PTBA).
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini kembali diwarnai pertarungan seru antara aksi beli investor dan aksi jual yang membuat IHSG fluktuatif. Setelah sempat cetak rekor intraday kemarin, hari ini profit taking yang mendominasi pasar. Resistance saat ini berada di level 6.092 dan 6.110. Sedangkan bila terhadang tekanan jual di level ini, support ada di level 6049, dan bila tembus di level 5984.
Analis: J. John
Editor: J. John



