Harga Minyak Mentah Capai Tertinggi 2 Tahun di Sesi Asia

542

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka A.S. mencapai level tertinggi dua tahun pada hari Jumat (24/11) di sesi Asia, terpicu penutupan pipa minyak mentah utama dari Kanada ke Amerika Serikat yang memperketat pasar Amerika Utara.

Aktivitas perdagangan juga diperkirakan akan sangat rendah pada hari Jumat karena liburan Thanksgiving di AS.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 58,37 per barel pada pukul 01:00 GMT, naik 35 sen atau 0,6 persen dari penutupan terakhirnya. Minyak mentah AS mencapai level tertinggi $ 58,58 per barel pada hari Jumat, level tertinggi sejak 1 Juli 2015.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun ke $ 63,35, turun 20 sen atau 0,3 persen.

Penutupan pipa utama sebanyak 590.000 barel per hari (bpd) setelah tumpahan minggu lalu telah membantu mendorong minyak mentah A.S. karena mengurangi pasokan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, kata para pedagang.

Pasar juga telah diperketat secara global karena upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan kelompok produsen lain, termasuk Rusia, untuk menahan produksi 1,8 juta bph.

Kesepakatan untuk membatasi produksi akan berakhir pada Maret 2018, namun OPEC akan bertemu pada 30 November untuk membahas kebijakannya, dan diperkirakan akan memperpanjang pemotongan tersebut.

Namun secara keseluruhan, analis mengatakan fundamental pasar seimbang, mendukung harga. Fundamental pasar minyak membaik dengan pertumbuhan permintaan global yang kuat sekitar 1,7 persen tahun ini (dan 1,5 persen pada 2018, versus 1,3 persen tahun ini). Pertumbuhan produksi A.S. 900.000 bpd tahun ini (dan pada 2018) seharusnya tidak membebani pasar.

Produksi minyak A.S. telah melonjak 15 persen sejak pertengahan 2016 ke rekor 9,66 juta bph, sebagian berkat pengeboran minyak serpih.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik dengan gangguan produksi di pipa Kanada-AS, juga ekspektasi perpanjangan waktu pembatasan produksi OPEC dan Rusia, masih menjadi sentimen positif. Harga diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 58,90 -$ 59,40, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 57,90-$ 57,40.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here