Harga Minyak Mentah Dunia Turun Jelang Pertemuan OPEC Di Wina

524

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak turun pada hari Rabu karena keraguan OPEC dan Rusia akan kelangsungan kesepakatan untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak mentah sampai Maret 2018 mendatang, ditambah sebuah laporan mengenai kenaikan persediaan minyak mentah A.S. yang tak terduga.

Minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 57,67 per barel pada 04:27 GMT, turun 32 sen atau 0,6 persen di bawah harga penutupan terakhir.

Pedagang mengatakan WTI ditarik lebih rendah oleh sebuah laporan dari American Petroleum Institute (API) pada akhir Selasa yang menunjukkan persediaan minyak mentah A.S. naik 1,8 juta barel dalam pekan yang berakhir 24 November menjadi 457,3 juta barel.

Data resmi tentang persediaan minyak A.S. akan dirilis pada hari Rabu nanti.

WTI juga terbebani oleh perombakan bertahap pada jalur pipa Keystone, yang memasok minyak mentah Kanada ke Amerika Serikat, yang akan dilakukan pada hari Selasa ini.

Harga minyak mentah Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 63,14 per barel, turun 47 sen atau 0,7 persen.

Harga minyak telah mendapat kenaikan luas tahun ini, dengan Brent meningkat sebesar 40 persen sejak pertengahan 2017, karena usaha Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekelompok produsen lainnya, yang dipimpin oleh Rusia, untuk menahan produksi sebanyak 1,8 juta barel per hari (bpd).

Kesepakatan tersebut akan berakhir pada bulan Maret 2018, namun OPEC akan bertemu pada 30 November dan diharapkan untuk membahas cara memperluas pemotongan tersebut.

OPEC dan Rusia diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan pasokan mereka untuk keseluruhan tahun 2018 namun dengan opsi untuk meninjau kembali kesepakatan tersebut pada bulan Juni, sumber OPEC mengatakan pada hari Selasa, setelah Moskow menyatakan kekhawatiran bahwa pasar dapat terlalu panas.

Sebagian besar analis mengatakan perpanjangan diperlukan untuk menjaga keseimbangan pasar minyak, dan juga untuk menjaga ekonomi negara pengekspor minyak tetap berjalan.

Perekonomian global yang sehat juga telah membantu pasar minyak kembali seimbang setelah bertahun-tahun mengalami kelebihan pasokan.

Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here