(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sedikit naik pada hari Jumat, namun turun dari level tertinggi karena pasar keuangan terhuyung dari laporan ABC News yang menambah kekhawatiran pasar tentang paparan Presiden Donald Trump terhadap penyelidikan akan campur tangan Rusia dalam kampanye tahun lalu.
Minyak mentah Brent naik setinggi $ 64,32 per barel, sehari setelah OPEC dan produsen minyak mentah lainnya sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi hingga akhir 2018 untuk memperketat pasokan global dan mendukung stabilitas harga.
Bursa saham Wall Street meluncur menyusul laporan ABC bahwa mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn siap untuk memberitahu penyidik bahwa sebelum mengambil alih jabatan, Trump mengarahkannya untuk melakukan kontak dengan Rusia. Flynn juga mengaku bersalah pada hari Jumat untuk berbohong kepada FBI.
Brent berjangka menetap di $ 63,73 per barel, kontrak berjangka untuk bulan Februari ini naik 16 sen dibandingkan harga kontrak berjangka di awal bulan Januari yang telah berakhir pada hari Kamis. Sementara untuk kontrak berjangka Februari naik sekitar 1,8 persen dibandingkan harga penutupan pada sesi sebelumnya.
Minyak mentah West Texas Intermediate A.S. naik 96 sen atau 1,7 persen, untuk menetap di $ 58,36 per barel, kontrak Januari WTI tidak akan berakhir sampai 19 Desember.
Kedua indikator harga minyak mentah dunia ini telah turun untuk minggu ini, dimana harga minyak mentah Brent turun kurang dari 1 persen dan WTI U. S. turun sekitar 1 persen.
Pada hari Kamis lalu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen non-OPEC yang dipimpin oleh Rusia setuju untuk memperpanjang pemotongan output.
Pemotongan produksi akan berakhir pada bulan Maret mendatang. Produsen telah mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bpd). Kesepakatan terakhir memungkinkan produsen keluar dari kesepakatan lebih awal jika pasar terlalu panas.
Pejabat Rusia memiliki kekhawatiran bahwa memperpanjang pemangkasan output dapat mendorong perusahaan serpih (shale) A.S. yang bersaing untuk memompa lebih banyak minyak mentah.
Produksi A.S. yang meningkat telah menjadi duri di sisi OPEC. Pada hari Jumat, data jumlah rig A.S. meningkat selama dua minggu berturut-turut.
Produksi A.S. naik menjadi 9,5 juta barel per hari pada bulan September, output bulanan tertinggi sejak 9,6 juta bpd pada bulan April 2015, menurut data energi federal yang akan kembali ke tahun 2005. Secara tahunan, output A.S. mencapai puncaknya pada 9,6 juta bpd pada tahun 1970.
Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang