(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Jumat dinihari (08/12) berakhir turun terganjal merosotnya mata uang Real Brazil.
Pada perdagangan kemarin, pasangan mata uang USDBRL menguat 1,70 persen pada3.2889. Lemahnya mata uang di negara-negara produsen cenderung membuat harga kopi tetap rendah dalam waktu dekat.
Mata uang Real Brazil yang lemah menekan harga gula, karena mendorong produsen untuk menjual dengan meningkatkan keuntungan mereka dalam mata uang lokal.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2018 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup turun sebesar -0,14 sen atau setara dengan -0,97 persen pada posisi 14.31 sen per ton.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls November AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan melemahkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika dolar AS terealisir melemah. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 14,80 sen dan 15,30 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 13,80 sen dan 13,30 sen per pon.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center