Harga Gula ICE Negatif Terpengaruh Pelemahan Minyak Mentah

614

(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka ICE ditutup anjlok pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Rabu dinihari (13/12). Harga komoditas ini mengalami pelemahan tertekan melemahnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah retreat pada akhir perdagangan Rabu dinihari (13/12), terpicu aksi profit taking setelah pada sesi kemarin melonjak ke level tertinggi 2,5 tahun ketika pipa minyak Laut Utara terbesar di Inggris ditutup.

Harga minyak mentah berjangka AS di West Texas Intermediate berakhir turun 85 sen atau 1,5 persen menjadi $ 57,14. Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan global, turun $ 1,34, atau 2,1 persen, pada $ 63,35 pada pukul 2:29. ET.

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memicu produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi gula dibandingkan etanol, sehingga produksi gula meningkat dan semakin menekan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2018 terpantau turun. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar 0,18 sen atau setara dengan 1,29 persen pada posisi 13,77 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data Inflation Rate November AS yang diindikasikan meningkat. Juga setelah itu pada dinihari akan diumumkan keputusan suku bunga AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi merosot jika penguatan dolar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada posisi 13,30 sen dan 12,80 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 14,30  sen dan 14,80 sen.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here