(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (21/12) untuk sesi keempat berturut-turut, mencapai level tertinggi dua minggu terbantu pelemahan dolar AS ke level terendah dua minggu.
Harga emas spot LLG naik 0,3 persen pada $ 1,265.26 per ons, setelah naik ke $ 1,267.81, tertinggi sejak 6 Desember.
Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Februari ditutup naik 0,4 persen pada $ 1,269.60. Emas telah meningkat sekitar 2,5 persen dari level terendah lima bulan di $ 1.235,92 pada 12 Desember, dibantu oleh melemahnya dolar.
Namun, kenaikan pada emas terbatas oleh kenaikan imbal hasil obligasi A.S. ke level tertinggi sembilan bulan setelah Kongres melewati perbaikan pajak terbesar di negara tersebut dalam beberapa dasawarsa.
Melemahnya dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain, yang dapat mendorong permintaan, namun imbal hasil Treasury yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak menghasilkan.
Kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF, SPDR Gold Shares yang berbasis di New York, turun 1 persen pada hari Senin dan Selasa ke level terendah sejak awal September.
Namun harga yang rendah telah mendorong permintaan emas fisik di Tiongkok, dengan premi lokal mendekati $ 11, kata pedagang.
Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan penelitian bahwa diperkirakan harga emas akan turun lebih lanjut, mencapai $ 1.200 per ons pada pertengahan 2018.
Di antara harga logam mulia lainnya, paladium naik 0,5 persen menjadi $ 1,026.97, tidak jauh dari puncak pekan lalu sebesar $ 1,038, tertinggi sejak Februari 2001.
Spot silver naik 0,3 persen pada $ 16,17 per ons, sementara platinum 0,2 persen lebih tinggi pada $ 915,74 per ons, setelah keduanya naik ke level tertinggi 2,5 minggu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan melemahnya bursa Wall Street dan jika pelemahan dolar AS berlanjut. Namun perlu diwaspadai aksi profit tking. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,265-$ 1,267, dan jika harga bergerak turun akan berada di kisaran Support $ 1,263-$ 1,261.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center