Harga Gula ICE Menanjak 1 Persen Terdukung Kenaikan Minyak Mentah

607

(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dinihari (21/12). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung kenaikan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah membukukan kenaikan pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/07) terdukung penurunan persediaan minyak mentah dan bensin mingguan A.S.

Harga minyak mentah naik pada akhir perdaganghan Kamis dinihari (21/12), terdukung penurunan pasokan minyak mentah A.S. dan penutupan pipa minyak North Sea Forties yang masih berlanjut.

Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2018 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melompat sebesar 0,16 sen atau setara dengan 1,11 persen pada posisi 14,57 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Q3 Final AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS terealisir. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Support pada 14,10 sen dan 13,60 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 15,10  sen dan 15,60 sen.

Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here