(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (22/12) ditutup turun. Penurunan harga kakao terpicu melimpahnya pasokan kakao di Pantai Gading.
Dealer juga menunjukkan tanda-tanda persediaan yang cukup banyak di produsen utama Pantai Gading, ditambah dengan lambannya permintaan dari kakao
prosesor.
Di akhir perdagangan dinihari tadi, harga kakao berjangka kontrak Maret 2018 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan. Harga komoditas tersebut ditutup merosot sebesar 24 dollar atau 1,24 persen pada posisi 1.907 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders November AS dan Personal Spending November AS yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan dollar AS berlanjut. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 1.850 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 1.800 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 1.950 dollar dan 2.000 dollar.
Asido Situmorang/VMN/VBN/Editor & Senior Analyst Vibiz Research Center